[Latest News][6]

Berita
Berita Lokal
klarifikasi
Pengaduan CPNS
Pengaduan PPDB
video

Oknum Dokter Dikenal Jutek


KENDARINEWS.COM: Kesan kurang ramah dan tak bersahabat yang diperlihatkan oknum dr. Hasniah Bombang saat terlibat masalah komunikasi dengan kerabat pasien di RSU Bahteramas, pekan lalu ternyata bukan cerita baru. Sikap juteknya sering direspon keluarga pasien dengan cibiran di belakang. Tak banyak dari keluarga pasien yang berani memprotes sikap angkuh dokter spesialis anak tersebut. Mereka lebih banyak bersabar demi kesembuhan anak mereka. "Pernah saya bawa anak ke salah satu rumah sakit swasta di kota ini dan ditangani dokter Hasniah. Dokternya jutek dan tidak ramah, tetapi kami diamkan saja, karena tidak mau cari masalah. Beberapa hari lalu saya baca berita, ternyata ada juga keluarga pasien memprotes dokter tersebut. Itu sudah mewakili kami yang pernah mendapat perlakukan kurang menyenangkan," ujar seorang pria berusia 40 tahun, keluarga pasien yang sedang dirawat di RSU Bahteramas.
Seperti diketahui, dr. Hasniah dituding keluarga pasien telah melecehkan pengguna Jamkesmas. "Oh cuma pemegang Jamkesmas ya. Ibu tahu tidak, kalau itu sudah menghabiskan uang pemerintah puluhan juta," versi Pipit mengutip hardikan dr. Hasniah. Pipit adalah ibu dari Rini, pasien anak penderita DBD.     Sementara itu, Ketua IDI Sultra, dr. Hj. Andi Hasnah Suaib, Sp.An mengaku sudah mengklarifikasi masalah itu kepada rekan seprofesinya. Ia membela, dr. Hasniah tidak bertindak seperti itu. Dia juga meminta keterangan beberapa saksi yang tahu kronologis sehingga timbul kejadian itu. "Saya sudah menanyakan kepada perawat piket yang bertugas malam itu. Katanya, ayah pasien (Rusmin) sendiri yang menolak agar anaknya (Rini) jangan dulu disuntik. Versi Rusmin anaknya terkena campak, sehingga berpikiran untuk tidak disuntik. Padahal, seharusnya anaknya itu sesuai instruksi dokter harus disuntik," jelasnya pada koran ini, Minggu (24/3) kemarin.
  
Inilah kemudian yang disesalkan dr. Hasniah, sehingga mengeluarkan kata-kata yang menyinggung keluarga pasien. "Saat itu dokter Hasniah cuma bilang. Ibu mengapa anaknya tidak disuntik. Kalau seperti ini nanti anaknya akan lama sembuh. Disitulah kemudian dokter Hasniah mengeluarkan kata-kata, kalau anaknya lama sembuh maka akan banyak menghabiskan dana pemerintah," urai Ketua IDI Sultra mengutip cerita versi koleganya yang mendapat sorotan tersebut.
  
Menurutnya, dokter itu milik bangsa. Kadang dokter selalu dilecehkan hanya karena satu masalah, padahal ada banyak hal yang telah ia abdikan. "Kalau sudah seperti itu takutnya masyarakat akan tidak percaya lagi terhadap dokter. Padahal masih banyak dokter yang bercita-cita ingin meningkatkan derajat kesehatan masyarakat," prihatin dr. And Hasnah. Sebelumnya, Rhya Madi, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sultra yang membidangi kesehatan mengaku menyesalkan kejadian itu. Sudah menjadi hak setiap pasien pemegang kartu Jamkesmas untuk mendapatkan pelayanan yang baik di rumah sakit tanpa ada perbedaan. Itu sudah tertuang dalam dalam UU nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan. "Berapapun nominal uang yang dihabiskan pasien Jamkesmas, itu sudah menjadi haknya. Tidak boleh ada kata-kata yang menyindir pasien jika telah menghabiskan banyak dana pemerintah. Karena pada dasarnya, dokter dan perawat yang melayani pasien Jamkesmas itu juga dibayar  pemerintah," tegasnya. (m2/KP)

Tentang 'OMBUDSMAN RI

Lembaga Negara Pengawas Pelayanan Publik.
Komentar
0-

Tidak ada komentar:

Silahkan Ketikan Kata Kunci dan Tekan Cari/enter